Saya telah mendengar bahwa Rasulullah shallahu alahi wassalam duduk sejenak sebelum kemudian bangun dari tidurnya.apakah ini benar ?jika benar,mengapa orang-orang meninggalkan sunnah mulia ini?
Ibnu Abbas rahimahullah berkata : “aku pun bangun dari tidurku dan aku melakukan apa yang telah dilakukan oleh beliau,lalu aku berdiri disebelahnya, maka beliau shallahu alahi wasallam menaruh tangan kanannya diatas kepalaku, dan mengambil telinga kananku lalu memalingkannya. Maka beliau shalat 2 rakaat, kemudian 2 rakaat kemudian 2 rakaat kemudian witir,lalu beliau kembali berbaring sampai terdengar suara muazinm,maka beliau shalat 2 rakaat kemudian keluar untuk melaksanakan shalat subuh. Wallahu a’lam
Sumber : majalah Qiblati edisi 09 tahun VIII h.55
Jawaban
Sebelum saya menjwab pertanyaan anda,saya ingin menjelaskan bahwa kaidah umum dalam jaisah (posisi duduk) seperti ini dan yang lainnya termasuk dalam kategori perbuatan Al-Jibiliyyah (sikap manusiawi) Rasulullah shallahu alahi wasalam artinya tidak mengapa bila diikuti,akan tetapi orang yang meninggalkannya tidak boleh diartikan bahwa ia telah melanggar sunnah. Dan kami tidak menemukan pendapat tertulis satu ulama pun yang memakruhkan atau membenci sikap langsung berdiri ketika bangun dari tidur.
baca juga: untuk muslim
Para ulama telah menyebutkan bahwa seluruh perbuatan Rasulullah shallahu alahi wasallam ada yang murni menjadi sumber syariat (tasyri’iy),ada juga sikap murni manusiawi beliau (jibilliy). Maka sikap murni manusiawi beliau tidak termasuk ke dalam sumber syari’at,akan tetapi tidak mengapa bila diikuti.Adapun kaitannya dengan pertanyaan anda,telah terbukti bahwa Rasulullah shallahu alahi wasallam bangun dari tidurnya dan duduk terlebih dahulu sebelum berdiri,baru kemudian berdiri dan pergi mengambil wudhu.
Para ulama telah menyebutkan bahwa seluruh perbuatan Rasulullah shallahu alahi wasallam ada yang murni menjadi sumber syariat (tasyri’iy),ada juga sikap murni manusiawi beliau (jibilliy). Maka sikap murni manusiawi beliau tidak termasuk ke dalam sumber syari’at,akan tetapi tidak mengapa bila diikuti.Adapun kaitannya dengan pertanyaan anda,telah terbukti bahwa Rasulullah shallahu alahi wasallam bangun dari tidurnya dan duduk terlebih dahulu sebelum berdiri,baru kemudian berdiri dan pergi mengambil wudhu.
baca juga: cukur jenggot
Sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Bukhari rahimahullah dari Abdullah bin Abbas radhiallahu anhu, bahwasanya ia bermalam di rumah bibinya Maimunah istri Nabi Shallahu alahi wasallam ia berkata : “maka aku berbaring pada ruas bantal sedangkan Rasulullah shallahu alahi wasallam dan keluarganya berbaring 2 sisinya. Maka Rasulullah shallahu alahi wasallam tidur sampai tengah malam atau sedikit dari sebelum dan sesudah pertengahan malam,maka beliau dan duduk sambil mengusap mukanya dengan kedua tangannya,lalu membaca 10 ayat terakhir dari surat ali imran,lalu berdiri dan mengambil girbah berisi air,lantas beliau berwudhu dengan sempurna kemudian shalat”.
Sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Bukhari rahimahullah dari Abdullah bin Abbas radhiallahu anhu, bahwasanya ia bermalam di rumah bibinya Maimunah istri Nabi Shallahu alahi wasallam ia berkata : “maka aku berbaring pada ruas bantal sedangkan Rasulullah shallahu alahi wasallam dan keluarganya berbaring 2 sisinya. Maka Rasulullah shallahu alahi wasallam tidur sampai tengah malam atau sedikit dari sebelum dan sesudah pertengahan malam,maka beliau dan duduk sambil mengusap mukanya dengan kedua tangannya,lalu membaca 10 ayat terakhir dari surat ali imran,lalu berdiri dan mengambil girbah berisi air,lantas beliau berwudhu dengan sempurna kemudian shalat”.
 |
| amru-farm.blogspot.com |
baca juga: fitrah muslimah
Ibnu Abbas rahimahullah berkata : “aku pun bangun dari tidurku dan aku melakukan apa yang telah dilakukan oleh beliau,lalu aku berdiri disebelahnya, maka beliau shallahu alahi wasallam menaruh tangan kanannya diatas kepalaku, dan mengambil telinga kananku lalu memalingkannya. Maka beliau shalat 2 rakaat, kemudian 2 rakaat kemudian 2 rakaat kemudian witir,lalu beliau kembali berbaring sampai terdengar suara muazinm,maka beliau shalat 2 rakaat kemudian keluar untuk melaksanakan shalat subuh. Wallahu a’lam
Sumber : majalah Qiblati edisi 09 tahun VIII h.55
Tidak ada komentar: