Kalimat dariNya senada dengan injil

Pertanyaan pemuda kristen. Saya seorang pemuda kristen, saya mulai membaca Al-qur’an dan memikirkan banyak ayat didalamnya dalam rangka mencari kebenaran dan taat kepada Tuhan, saya menemukan banyak aspek islam lebih dekat pada hati saya, akan tetapi saya bingung oleh suatu ayat dalam surat Ali-imran : 45

[385] Disebut tiupan dari Allah karena tiupan itu berasal dari perintah Allah
Dengan keterangan yang jelas dan gamblang seperti ini apakah masih ada yang menyangka bahwa maksud firman-Nya (كلمته) kalimatNya itu Tuhan sebagai pencipta/sejenisnya dari pendapat mereka.Isa diberikan keistimewaan dengan nama كلمته (kalimatNya) karena beliau diciptakan tidak seperti biasanya makhluk lain yang diciptakan. Dia luar biasa; diciptakan dengan perintah Allah sebagai bentuk penghormatan "كن" (jadilah). Itulah kalimat yang disebut. Dia tiddak diciptakan melalui pembuahan sperma laki-laki dengan ovum perempuan seperti lazimnya penciptaan manusia.
45. (ingatlah), ketika Malaikat berkata: "Hai Maryam, seungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan kalimat[195] (yang datang) daripada-Nya, namanya Al masih Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan Termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah),[195] Maksudnya: membenarkan kedatangan seorang Nabi yang diciptakan dengan kalimat kun (jadilah) tanpa bapak Yaitu Nabi Isa a.s.


Kata-kata “kalimat dari-Nya” senada dengan kata-kata “dengan ruh dari-Nya” sebagaimana yang dinyatakan dalam injil, dengan demikian Dia (yesus/isa) anak Allah ta’ala.

JawabanPertama-tama saya mengucapkan selamat kepada anda yang berusaha mencari kebanaran dan berfikir dengan tidak fanatik pada agama anda,ini sebuah hikmah yang diberikan Allah ta’ala kepada hamba-hambaNya yang dikehendaki. Hal ini nampak dalam keterpengaruhan anda pada kitab Allah yang benar, kami berdoa semoga Allah ta’ala memberikan hidayah kepada anda pada jalan yang benar.

Kembali pada pertanyaan anda, ketahuilah bahwa perbedaan yang ada pada apa yang diturunkan Allah ta’ala dalam Al-qur’an berupa petunjuk dan agama yang benar dengan apa yang dinyatakan dalam injil tentang Nabi isa alaihissalam adalah perbedaan antara iman dan kekafiran, antara cahaya dan kegelapan. Kami berdoa semoga Allah ta’ala menerangi hati kita dengan cahaya tauhid dan iman.


Kemudian ketahuilah bahwa dalam agama kami siapa yang merasa ada kesulitan dalam memahami ayat yang masih mutasyabihah (samar) hendaklah dia mengembalikannya padda ayat-ayat yang muhkamahat (tegas, jelas) yang merupakan pokok yang harus dijadikan rujukan dalam memahami dan mengambil hukum-hukumnya, bukan dengan membenturkan satu ayat dengan ayat yang lain atau mempertentangkan yang satu dengan yang lain.

Selain itu ayat yang anda sebutkan tadi tidak menunjukkan sama sekali pada apa yang diketahui orang-orang kristen/nasrani, akan tetapi kronologi ayat tersebut justru menolak apa yang dikatakan orang-orang kristen dan menerangkan kesalahan keyakinan mereka.

Diantara ayat-ayat muhkamat itu ada di dalam surat tersebut (Ali-imran) yaitu firman Allah ta’ala pada ayat 44-51.inilah ayat-ayat muhkamat, yang mana kami harap anda memikirkannya. Ayat ini menunjukkan bahwa isa itu makhluk dan Rasul Allah. Coba perhatikan bagaimana jawaban maryam (أنيّ يكون لي ولد) (bagaimana saya bisa mempunya anak). Jadi jelas bahwa Al-masih yang merupakan “kalimat” itu adalah anak maryam bukan anak Allah.

Kalau anda membaca ayat 34-35 surat maryam yang menjelaskan:

34. Itulah Isa putera Maryam, yang mengatakan Perkataan yang benar, yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya.

35. tidak layak bagi Allah mempunyai anak, Maha suci Dia. apabila Dia telah menetapkan sesuatu, Maka Dia hanya berkata kepadanya: "Jadilah", Maka jadilah ia.

Tentu akan jelas pada anda bahwa Allah ta’ala menyatakan Isa alahissalam anak maryam,dan menyatakan bahwa dia benar di dunia dan di Akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan kepadaNya. dan ini semua adalah sifat makhluk. Allah berfirman dalam surat An-nisa 171-173:

171. Wahai ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu[383], dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya[384] yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya[385]. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: "(Tuhan itu) tiga", berhentilah (dari Ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan yang Maha Esa, Maha suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. cukuplah Allah menjadi Pemelihara.

172. Al masih sekali-kali tidak enggan menjadi hamba bagi Allah, dan tidak (pula enggan) malaikat-malaikat yang terdekat (kepada Allah)[386]. Barangsiapa yang enggan dari menyembah-Nya, dan menyombongkan diri, nanti Allah akan mengumpulkan mereka semua kepada-Nya.\


173. Adapun orang-orang yang beriman dan berbuat amal saleh, Maka Allah akan menyempurnakan pahala mereka dan menambah untuk mereka sebagian dari karunia-Nya. Adapun orang-orang yang enggan dan menyombongkan diri, Maka Allah akan menyiksa mereka dengan siksaan yang pedih, dan mereka tidak akan memperoleh bagi diri mereka, pelindung dan penolong selain dari pada Allah.

[383] Maksudnya: janganlah kamu mengatakan Nabi Isa a.s. itu Allah, sebagai yang dikatakan oleh orang-orang Nasrani.

[384] Maksudnya: membenarkan kedatangan seorang Nabi yang diciptakan dengan kalimat kun (jadilah) tanpa bapak Yaitu Nabi Isa a.s.

[386] Yaitu Malaikat yang berada di sekitar Arsy seperti Jibril, Mikail, Israfil dan malaikat-malaikat yang setingkat dengan mereka.

Dalam ayat ini Allah ta’ala menerangkan bahwa Al-masih Isa bin maryam adalah rasul Allah dan kalimatNya yang disampaikan pada maryam dan Ruh dariNya. Allah memerintahkan mereka untuk mengimani Allah dan rasul-rasulNya dan melarang untuk menyatakan trinitas.

Sumber: majalah Qiblati edisi III tahun pertama

Tidak ada komentar: