Ruqyah menghalangi masuk surga tanpa hisab

Mengapa orang yang meminta diruqyah tidak termasuk dalam kategori 70.000 orang yang masuk surga tanpa hisab?

Jawaban

Diriwayatkan oleh Bukhari (6472) dan muslim (220) dari Ibnu Abbas radhiallahu anhu bersabda:

يدخل الجنّة منْ أمّتي سبعون ألفًا بغيرِ حسابٍ, هم الّذين لاَ يسترقون ولا يتطيرون و لا يكنون و على ربّهم يتوكّلون
“tujuh puluh ribu umatku akan masuk surga tanpa hisab, mereka adalah orang-orang yang tidak minta diruqyah, tidak melakukan thiyarah (merasa sial jika melihat burung tertent), tidak melakukan pengobatan dengan kaiy (besi panas) dan selalu bertawakkal kepada Rabb mereka”.


baca juga: bolehkah menolong non muslim dan mengkonsumsi makanan mereka

Mereka masuk surga tanpa hisab disebabkan kesempurnaan tauhid, kesempurnaan tawakkal kepada Allah dan tidak ada ketergantungan kepada manusia.

Tidak masuknya orang yang meminta ruqyah dari orang lain ke dalam golongan mereka yang berjumlah 70.000 orang yang masuk surga tanpa hisab adalah karena berkurangnya tawakkal mereka kepada Allah; karena meminta ruqyah mengandung bentuk ketundukan dan kebutuhannya kepada sang peruqyah. Dan diantara kesempurnaan tawakkal dan tauhid ialah jika seorang muslim tidak meminta sesuatu pun kepada manusia.

Dan telah diriwayatkan oleh Muslim (1043) dari Auf bin Malik al-Asya’i radhiallahu anhu ia erkata: kami berada di sisi Rasulullah shallallahu alahi wassalam, pada saat itu jumlah kami sembilan, delapan, atau tujuh orang, maka Nabi bersabda: “tidakkah kalian membait Rasulullah? ‘Auf berkata: maka kami mengulurkan tangan dan berkata: kami telah membaitmu wahai Rasulullah, lantas kami membait engkau dengan apa? 

Beliau bersabda: bai’atlah akau agar kalian beribadah kepada Allah dan tidak menekutuka-Nya dengan sesuatu apapun, dan juga bai’atlah aku bahwa kalian akan selau mendirikan shalat lima waktu, taat kepadaku, dan janganlah meminta apapun kepada manusia”.

baca juga: mengumrohkan orang lain

Ibnu al-Qayyim rahimahullah berkata dalam kitab zad al-Ma’ad (1/475): “yang demikian itu karena mereka masuk surga tanpa hisab disebabkan kesempurnaan tauhid. oleh sebab itu Nabi menafikan dari mereka meminta ruqyah. Karena Nabi menyebutkan (dan mereka bertawakkal kepada Rabb mereka), maka disebabkan kesempurnaan tawakkal kepada Rabb mereka, dan bersandarnya mereka pada Rabb serta keyakinan dan keridhoaan mereka terhadap apa yang diberikan Allah serta kepasrahan mereka.

maka mereka tidak meminta sesuatu apapun kepada manusia lainnya, dan mereka tidak terjebak dalam praktek thiyarah (menisbatkan kesialan pada sesuatu) yang dpaat menghalangi mereka dari apa yang mereka inginkan, karena thiyarah itu mengurangi atau merusak kualitas tauhid dan melemahkannya”.

Dengan demikian, maka meminta ruqyah dari orang lain tidaklah diharamkan, melainkan hanya sekedar menyelisihi yang afdhal (utama) dan lebih sempurna. Wallahu a’lam
Ruqyah menghalangi masuk surga tanpa hisab
Sumber majalah qiblati edisi 04 tahun VII

Tidak ada komentar: