Menyingkirkan gangguan di jalan

Bahwa menyingkirkan gangguan di jalan akan mendapatkan bidadari syurga kelak, hal ini terdapat pada hadist yang tidak shahih yang diriwayatkan oleh ali bin abi thalib radhiallahu anhu bahwa nabi shallahu alahi wassalam bersabda kepada beliau ,

“wahai ali,berikanlah untuk para bidadari mas kawin mereka, yaitu membuang gangguan dari jalan,membersihkan masjid dari sampah; itulah maharnya bidadari.” Diriwayatkan oleh ad-dailami dalam musnad firdaus jilid V, halaman 325, tanpa sanad.

Artinya kebenarannya bersumber dari ali bin abi thalib tidak dapat dipertanggung jawabkan, padahal terdapat hadist shohih yang menjelaskan keutamaan menyingkirkan gangguan di jalan untuk dijadikan motivasi untuk melakukan kebaikan. Diantara keutamaan dan hadist-hadist tersebut ialah:

Menyingkirkan gangguan di jalan termasuk bagian dari keimanan; diriwayatkan oleh abu hurairah radhiallahu anhu bahwa rasullullah shallahu alahi wassalam bersabda, “iman itu terdiri dari 70 lebih tingkatan atau 60 lebih tingkatan,yang paling tinggi ialah perkataan la ilaha illallah (tiada sesembahan selain Allah; yang paling rendah ialah menghilangkan/menyingkirkan gangguan di jalan, dan malu pun termasuk bagian dari iman.” (HR.bukhari-muslim).

Allah berterima kasih dan memberi ampunan kepada orang yang menyingkirkan gangguan di jalan; diriwayatkan dari abu hurairah radhiallahu anhu juga bahwa rasullullah shallahu alahi wassalam bersabda, “ketika seorang laki-laki yang berjalan disebuah jalan menemukan sebuah duri dijalan itu lalu membuangnya,maka Allah berterima kasih kepadanya dan mengampuni dosanya.” (HR.Bukhari muslim).

Menghilangkan gangguan di jalan adalah jalan menuju surga; diriwayatkan dari abu hurairah radhiallahu anhu, rasullullah shallahu alahi wassalam bersabda,

“sesungguhnya aku telah melihat seseorang lalu lalang di syurga dibawah suatu pohon yang ia potong ketika di dunia karena pohon itu mengganggu perjalanan manusia,” (H.R. Muslim)

Menyingkirkan duri di jalan termasuk perbuatan yang bermanfaat; diriwayatkan daro abi barzakh al-aslami bahwa dia berkata, “saya berkata,’wahai nabi Allah ajarkanlah kepada saya sesuatu yang bermanfaat bagi saya!’ beliau menjawab, “singkirkanlah gangguan di jalan kaum muslimin!” (HR.Muslim nomor : 1915)

Imam nawawi hafizahullah berkata , “hadist –hadist yang disebutkan diatas, dengan jelas menunjukkan keutamaan menyingkirkan gangguan di jalan, apakah itu berupa pohon kayu,dahan duri,batu merintang, kotoran, bangkai dan sebagainya yang dapat mengganggu di jalan; menunjukkan bahwa menghilangkan gangguan di jalan termasuk bagian dari tingkat keimanan, seperti yang dijelaskan hadist diatas.dalam hadist ini juga terdpat isyarat tentang keutamaan melakukan sesuatu, apapun bentuknya yang bermanfaat bagi kaum muslim dan menyingkirkan sesuatu yang bermudharat bagi mereka [syarhu muslim,16/171]. wallahu a’lam

Menyingkirkan gangguan di jalan

sumber majalah qiblati edisi 2 tahun VIII

Tidak ada komentar: